Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) bukanlah
jembatan sembarang jembatan. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah adalah
Sejarah Baru Kepariwisataan Kabupaten Siak dan Kepariwisataan Riau.
Mari kita lihat kedaerah selain Siak - Riau, fungsi jembatan
pada umumnya hanya sebatas sarana transportasi penghubung antara sebuah daerah
yang dipisahkan atau dipotong oleh aliran sungai sehingga tidak memutus
jalannya arus lalu lalang transportasi. Hal ini agak sedikit berbeda dengan
“Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah” di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten
Siak -Propinsi Riau.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah
satu Objek Wisata Kabupaten Siak, Riau. Inilah nilai plus Jembatan Tengku Agung
Sultanah Latifah bagi sektor pariwisata di daerah Riau. "Titian
Raksasa" ini selalu menjadi tempat yang diramai oleh pengunjung di setiap
hari besar dan hari-hari libur yang lain.
Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifah ini berada di
Ibu Kota Kabupaten Siak Provinsi Riau nan membentang elok diatas Sungai Siak.
“Sungai Pejantan” adalah julukan sungai ini di masa lampau. Jembatan yang
didesain hingga usia lebih dari 100 tahun ini dibangun melalui sistem cable
stayed, dengan konstruksi modern. Jembatan Siak dirancang sejak tahun 2001 oleh
Tim Ahli dari ITB, memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua
buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan.
Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak
yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara
setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk
menuju puncak menara. Kedepan dua menara tersebut nantinya akan menjadi “Point
Value” di sektor wisata karena akan dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung
bisa menikmati keindahan panorama Kota Siak yang dilintasi sungai yang meliuk
bak seekor naga.
Peresmian Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono |
Pembangunan Jembatan Siak dimulai sejak 27 Desember 2002
dengan biaya mencapai Rp. 277 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten
Siak. Jembatan yang diresmikan oleh Presiden SBY, Gubernur Riau Rusli Zainal,
dan Bupati Siak Arwin AS ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di
wilayah tersebut. Pengaruh jembatan ini sangat besar terhadap perkembangan
Kabupaten Siak, baik dari segi ekonomi maupun dari segi wisata. Jembatan
Sultanah Latifah ini kian memperkuat Siak sebagai daerah kunjungan wisata Riau
karena selain Istana Kesultanan Siak jembatan ini juga banyak dikunjungi para
wisatawan.
Mengingat wilayah Kabupaten Siak ini dibelah oleh sungai
besar, maka keberadaan jembatan sangatlah berpengaruh bagi perkembangan
kabupaten ini. Dan sejak Jembatan Sultanah Agung Latifah difungsikan jalur
akses dari Siak menuju Pekanbaru maupun sebaliknya menjadi mudah, kita tidak
perlu lagi menggunakan kapal penyeberangan atau melintasi sungai jika ingin
melihat obyek-obyek wisata di sana. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai
terdalam di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar