Minyak kelapa sawit diperoleh dari hasil pengolahan buah
kelapa sawit segar dengan kandungan asam lemak yang bervariasi, baik dalam
panjang maupun struktur rantai karbonnya. Panjang rantai karbon dalam minyak kelapa
sawit berkisar antara atom karbon C12-C20. Komposisi asam lemak yang terkandung
dalam minyak kelapa sawit sangat menentukan sifat fisik dan kimianya.
Tabel 1. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit
Asam Lemak
|
Jumlah (%)
|
Asam kaprilat
|
-
|
Asam kaproat
|
-
|
Asam miristat
|
0,9 – 1,5
|
Asam palmitat
|
41,8 – 46,8
|
Asam laurat
|
0,1 – 1,0
|
Asam stearat
|
4,2 – 5,1
|
Asam palmitoleat
|
0,1 – 0,3
|
Asam oleat
|
37,3 – 40,8
|
Asam linoleat
|
9,1 – 11,0
|
Sumber : Hui, 1996
Tabel 2. Sifat fisiko-kimia minyak kelapa sawit
Sifat
|
Jumlah
|
Bilangan
Penyabunan (mg KOH/ mg minyak)
|
190,1 - 201,7
|
Bilangan
iod (wijs)
|
50,6 - 55,1
|
Melting
point (0C)
|
31,1 - 37,6
|
Indeks
refraksi (500C)
|
1,455 - 1,456
|
Sumber : Hui, 1996
Kelapa sawit merupakan sumber
bahan baku penghasil minyak terefisien dibandingkan dengan tanaman penghasil
minyak nabati lainnya. Salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan
bioenergi, yaitu biodiesel. Secara garis besar, minyak kelapa sawit dihasilkan
dari pengolahan daging buah menjadi CPO (crude
palm oil) dan pengolahan inti buah atau kernel yang menjadi PKO (palm kernel oil).
Gambar 1. Buah sawit dan bagian-bagiannya |
Produk-produk turunan minyak kelapa sawit yang dapat
digunakan sebagai bahan baku biodiesel di antaranya CPO ( crude palm oil ) CPO low
grade ( kandungan FFA tinggi ), PFAD, dan RBD olein. Sebelum diolah menjadi
biodiesel, CPO membutuhkan proses pemurnian (Degumming) yang bertujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa
pengotor yang terdapat dalam minyak, seperti gum dan fosfatida. Secara umum,
proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi CPO dan PKO ditnjukkan oleh gambar
berikut.
Gambar 2. Diagram alir pengolahan minyak sawit |
Gambar 3. Diagram alir pengolahan minyak menjadi biodiesel |
Di Indonesia sendiri, perkebunan
kelapa sawit sudah dikembangkan dalam skala besar dan saat ini Indonesia
merupakan salah satu negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar. Oleh sebab
itu, minyak kelapa sawit ini sangat prospektif untuk dikembangkan menjadi
bioenergi karena pasokan untuk bahan baku pembuatan biodiesel tersedia dengan
cukup banyak di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar