Apa itu biodiesel ? Apa
kegunaannya ? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin akan kita ucapkan saat
mendengar kata ‘biodiesel’. Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah
biodiesel, baik di media cetak maupun media elektronik. Sebenarnya, apa yang
dimaksud dengan biodiesel itu??
Biodiesel
merupakan bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati,
baik minyak baru maupun bekas penggorengan dan melalui proses
transesterifikasi, esterifikasi, atau proses esterifikasi-transesterifikasi.
Biodiesel digunakan sebagai energi alternatif pengganti BBM untuk motor diesel.
Biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau campuran
dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu, misalnya 10% biodiesel
dicampur dengan 90% solar yang dikenal dengan B10 ( Hambali, 2007).
Bahan
bakar berbentuk cair ini bersifat menyerupai solar sehingga sangat prospektif
untuk dikembangkan. Selain itu, biodiesel juga memiliki kelebihan dibandingkan
dengan solar, yaitu :
- Ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik (free sulphur, smoke number rendah ) sesuai dengan isu-isu global.
- Cetane number lebih tinggi (>57) sehingga efisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan minyak kasar.
- Memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable).
- Merupakan energi yang dapat diperbarui karena bahan bakunya alami, yaitu dari minyak nabati.
- Meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi secara lokal.
Pada
prinsipnya, proses pembuatan biodiesel sangat sederhana. Biodiesel dihasilkan
melalui proses transesterifikasi minyak atau lemak dengan alkohol atau lebih
dikenal dengan proses alkoholisis. Prosesnya sama seperti hidrolisis, hanya
saja yang digunakan bukan air melainkan alkohol yang akan menggantikan gugus
alkohol pada struktur ester minyak dengan bantuan katalis. Katalis yang biasa
digunakan adalah NaOH dan KOH.
Proses
transesterifikasi bertujuan untuk
menurunkan viskositas atau kekentalan minyak sehingga mendekati nilai viskositas
minyak solar. Bila viskositas minyaknya tinggi, maka akan menyulitkan
pemompaan/ pemasukan bahan bakar dari tangki ke ruang bahan bakar mesin dan
menyebabkan atomisasi lebih sukar terjadi. Hal ini mengakibatkan pembakaran
kurang sempurna dan menimbulkan endapan pada nosel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar