September 24, 2012

BIODIESEL


               Apa itu biodiesel ? Apa kegunaannya ? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin akan kita ucapkan saat mendengar kata ‘biodiesel’. Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah biodiesel, baik di media cetak maupun media elektronik. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan biodiesel itu??
                Biodiesel merupakan bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, baik minyak baru maupun bekas penggorengan dan melalui proses transesterifikasi, esterifikasi, atau proses esterifikasi-transesterifikasi. Biodiesel digunakan sebagai energi alternatif pengganti BBM untuk motor diesel. Biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau campuran dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu, misalnya 10% biodiesel dicampur dengan 90% solar yang dikenal dengan B10 ( Hambali, 2007).
              Bahan bakar berbentuk cair ini bersifat menyerupai solar sehingga sangat prospektif untuk dikembangkan. Selain itu, biodiesel juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan solar, yaitu :
  • Ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik (free sulphur, smoke number rendah ) sesuai dengan isu-isu global.
  • Cetane number lebih tinggi (>57) sehingga efisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan minyak kasar.
  • Memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable).
  • Merupakan energi yang dapat diperbarui karena bahan bakunya alami, yaitu dari minyak nabati.
  • Meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi secara lokal.

     Pada prinsipnya, proses pembuatan biodiesel sangat sederhana. Biodiesel dihasilkan melalui proses transesterifikasi minyak atau lemak dengan alkohol atau lebih dikenal dengan proses alkoholisis. Prosesnya sama seperti hidrolisis, hanya saja yang digunakan bukan air melainkan alkohol yang akan menggantikan gugus alkohol pada struktur ester minyak dengan bantuan katalis. Katalis yang biasa digunakan adalah NaOH dan KOH.




              Proses transesterifikasi bertujuan  untuk menurunkan viskositas atau kekentalan minyak  sehingga mendekati nilai viskositas minyak solar. Bila viskositas minyaknya tinggi, maka akan menyulitkan pemompaan/ pemasukan bahan bakar dari tangki ke ruang bahan bakar mesin dan menyebabkan atomisasi lebih sukar terjadi. Hal ini mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan menimbulkan endapan pada nosel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar