Surabaya -
Pakar manajemen dari Universitas Katholik (Unika) Widya Mandala Surabaya Dr Ir
Liliana Dewi MM menyatakan perusahaan kertas PT Pakerin Mojokerto membuktikan
bahwa ampas tebu bisa menjadi bahan untuk bubur kertas.
"PT
Pakerin merupakan pelopor ampas tebu untuk bahan kertas di Indonesia dan
inovasi itu muncul dari karyawan perusahaan yang memiliki 'individual
innovation capability' akibat lingkungan kerja perusahaan yang mendukung,"
katanya di Surabaya, Minggu (1/9).
Doktor yang
baru lulus dalam ujian terbuka program doktor ilmu manajemen Unika Widya
Mandala Surabaya dengan predikat cumlaude pada Sabtu (31/8) itu menjelaskan
pihaknya menemukan korelasi positif antara inovasi karyawan dan lingkungan
kerja perusahaan itu.
"Di era
global, penggunaan kayu dari hutan hujan tropis tidak diperkenankan karena
dapat mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, karena itu peran
inovasi itu penting dan menentukan bagi perusahaan di abad ke-21," kata
ibu dari tiga anak itu.
Ia melakukan
penelitian tentang individual innovation capability itu dengan data dari Kepala
Perwakilan/Wakil Kepala Perwakilan pada 65 unit usaha PT Pakerin Group di
Indonesia dengan responden sebanyak 144 kepala perwakilan dan wakil kepala
perwakilan.
"Hasil
penelitian yang menggunakan program Analysis of Moment Structure (AMOS) sebagai
alat analisis itu menunjukkan gagasan inovatif perusahaan itu menggunakan ampas
tebu sebagai bahan kertas dan inovasi itu menunjukan pengaruh signifikan
Lingkungan Kerja terhadap Individual Innovation Capability," katanya.
Menurut dia,
ada dua temuan dalam studi yang dilakukan untuk menumbuhkan performance
perusahaan yaitu Entrepreneurship dan Lingkungan Kerja, namun temuan yang
dominan dan positif pengaruhnya adalah Lingkungan Kerja.
"Perusahaan
dapat survive bila masing-masing individu di dalamnya berjiwa inovatif dan PT
Pakerin menunjukkan bahwa lingkungan kerja berdampak signifikan terhadap
kemampuan inovasi individual itu," kata mahasiswa pascasarjana yang lulus
dalam waktu dua tahun 11 bulan itu.
Tentang
lingkungan kerja yang mendukung itu, katanya, antara lain terlihat pada PT
Pakerin Group yang pada saat banyak perusahaan ramai-ramai melakukan PHK, namun
PT Pakerin Group justru mempertahankan semua karyawannya.
"Hal
itu menyebabkan karyawan merasa aman dan muncul loyalitas terhadap perusahaan.
Lingkungan kerja yang aman ini meningkatkan kemampuan inovasi individual
karyawan, sehingga berpengaruh juga pada peningkatan kinerja perusahaan,"
katanya.
Ia
menambahkan temuannya itu dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Individual Innovation Capability, namun
hasil yang diperoleh dari PT Pakerin itu dapat menjadi contoh bagi perusahaan
lain dan PT Pakerin sendiri dapat meningkatkan pembinaan karyawan dengan hasil
penelitian itu.
(Sumber :
Metrotvnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar