Liputan6.com, Jakarta : Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag)
Bayu Krisnamurthi menyarankan kalangan industri untuk menggunakan bahan bakar
minyak biofuel atau biodiesel dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai solusi dari kelangkaan solar yang saat
ini terjadi.
Pemakaian CPO olahan tersebut juga akan membantu petani dan
menopang volume penjualan komoditas tersebut menyusul kian melorotnya harga dan
permintaan di pasar dunia. "Saya ingin mengajak industri, pakailah CPO
atau PPO (processed palm oil)," kata dia, Jumat (26/4/2013).
Menurut Bayu, CPO bisa dipakai sebagai substitusi solar yang
kian langka. Sebab dari sisi kapasitas produksi, CPO hampir setara dengan
solar. Seperti 1 liter CPO olahan sama dengan 1 liter solar.
Demikian pula dari sisi kemampuan menjalankan mesin kalori
yang terjadi juga mendekati solar. "Ya paling beda sedikit, 0,8-0,7. Kalau
mau dibawa lebih objektif silahkan bawa ke yang ahli, katakanlah
perbandingannya 1:0,99," jelas Bayu.
Dia menuturkan, harga CPO per liter juga hampir sama dengan
solar nonsubsidi, sekitar Rp 9000 per liter. Industri bisa menggunakan bahan
bakar ini untuk motor yang bukan sebagai alat transportasi.
Dia yakin usulan dari Kemendag ini bisa diterima kalangan
industri. Sebab sudah ada beberapa industri yang menggunakan olahan CPO sebagai
bahan bakar mesin produksinya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selaku industri
terkait juga sudah menyepakati usulan tersebut. "Udah kita rekomendasikan,
itu sudah diputuskan sebenarnya untuk dipakai," ungkap Bayu.
Kalau pun ada pelaku industri yang bersikukuh menggunakan
solar, karena perhitungan lebih efisien daripada menggunakan CPO, Bayu tidak
ambil pusing dan mengembalikan ke masing-masing pelaku. "Ya silakan saja,
sekarang kan yang jadi masalah solarnya langka," tukas dia.
Sumber : http://www.Bisnis.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar