September 29, 2013

BIOGAS


Biogas didefinisakn sebagai gas yang dilepaskan jika bahan-bahan organik (seperti kotoran ternak, kotoran manusia, jerami, sekam dan daun-daun hasil sortiran sayur) difermentasi atau mengalami proses metanisasi. Biogas terdiri dari campuran metana (50-75%), CO2 (25-45%), serta sejumlah kecil H2, N2, dan H2S.

Dalam aplikasinya, biogas digunakan sebagai sebagai gas alternatif untuk memanaskan dan menghasilkan energi listrik. Kemampuan biogas sebagai sumber energi sangat tergantung dari jumlah gas metana. Setiap 1m3 metana setara dengan 10 kWh. Nilai ini setara dengan 0,6 L fuel oil.
Sebagai energi alternatif, biogas bersifat ramah lingkungan dan dapat mengurangi efek rumah kaca yang dapat menimbulkan masalah global warming. Pada dasarnya, proses pembuatan sangat sederhana dan mudah. Cara yang paling umum digunakan yaitu fermentasi terhadap bahan-bahan organik secara anaerobik di dalam digester. Dalam pembuatan biogas, terdapat dua macam bakteri yang umum digunakan, yaitu bakteri pembentuk asam dan bakteri pembentuk gas metana. Bkateri pembentuk asam antara lain : pseudomonas, escherichia, flavobacterium, dan alcaligenes. Bakteri-bakteri tersebut akan mendegradasi bahan-bahan organik menjadi asam-asam lemah. Selanjutnya, asam-asam tersebut didegradasi menjadi gas metana oleh bakteri pembentuk gas metana seperti methanobacterium, methanosarcina, dan methanococcus.

Penguraian bahan-bahan organik menjadi biogas melalui tiga proses utama, yaitu hidrolisis, asidifikasi dan metanisasi/fermentasi. Pada tahap hidrolisis terjadi penguraian senyawa rantai panjang (seperti lemak, protein dan karbohidrat) menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Kemudian, pada tahap asidifikasi terjadi proses pembentukan asam-asam organik dan pertumbuhan atau perkembangan sel bakteri. Setelah itu, pada tahap metanisasi/ fermentasi terjadi perkembangan sel mikroorganisme yang menghasilkan gas metana sebagai komponen utama biogas.

Pada proses pembuatan biogas, kondisi operasi juga perlu diperhatikan, seperti temperatur, pH, pengadukan dan bahan-bahan penghambat. Perkembangbiakan bakteri sangat dipengaruhi oleh temperatur. Pencernaan anaerobik dapat berlangsung pada kisaran suhu 50C-550C. Adapun temperatur optimum untuk menghasilkan biogas adalah 350C.

Sumber : Hambali, E et al. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta : AgroMedia Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar