Formalin
Formalin merupakan larutan 40 %
formaldehid, termasuk golongan senyawa aldehid atau alkanal, yang mengandung
satu atom karbon. Lembaga perlindungan
lingkungan Amerika Serikat (EPA), dan Lembaga Internasional untuk penelitian
kanker (IARC) menggolongkan formalin
sebagai senyawa karsinogen, yaitu senyawa yang memicu tumbuhnya kanker.
Formalin merupakan desinfektan yang efektif, oleh karena itu formalin banyak
digunakan dalam bidang industry dan pendidikan. Dalam bidang industri formalin
banyak digunakan sebagai bahan pestisida, pengawet tekstil, dan pembersih
lantai. Dalam jumlah kecil formalin formalin terdapat pada kosmetik, cairan
pencuci piring, sampo mobil dan sebagainya. Manfaat dalam bidang pendidikan,
formalin dipakai sebagai cairan pengawet mayat dan preparat praktikum mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Fakultas eksakta yang lain, seperti Fakultas Kedokteran
hewan, Peternakan, Pertanian dan Perikanan dan Biologi. Besarnya manfaat
formalin dalam bidang Industri dan Pendidikan, ternyata disalahgunakan sebagai
pengawet makanan oleh produsen makanan yang tidak bertanggung jawab.
Penggunaan formalin sebagai pengawet
makanan merupakan cara untuk mengurangi biaya produksi. Formalin merupakan
bahan pengawet illegal yang paling murah efisien dan efektif, karena dengan
dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp. 15.000,-dari harga 1 liter formalin dapat
mengawetkan sekitar 10 ton ikan segar, tahu dan mie basah. Jika dibandingkan
dengan menggunakan pengawet lain bukan formalin, misalnya es balok, dibutuhkan
sekitar 350 balok es, dengan harga sekitar 4,2 juta rupiah.
Formalin merupakan bahan pengawet
makanan illegal berbahaya, yang bersifat karsinogen. Formalin selama ini
beredar di tengah- tengah masyarakt,
bahkan diantara pemakainya sebagian besar adalah para nelayan, pengusaha mie
basah, pengusaha tahu dan bakso, sebagai kelompok pengusaha menengah kebawah, yang
produksinya dikonsumsi oleh sebagaian besar masyarakat Indonesia. Sebagai
akibanya, sekarang ini kita semua kesulitan memperoleh makanan yang benar-
benar bebas dari formalin.
Menurut International programme on
chemical safety (IPCS) ambang batas formalin dalam tubuh adalah 1 mg dalam
pangan, formalin yang boleh masuk dalam tubuh antara 1,4 sampai 14 mg. Apabila
formalin masuk kedalam tubuh melebihi ambang batas dapat mengakibakan gangguan
pada organ dan sistim tubuh.
Formalin yang terakumulasi dalam
sel, bereaksi dengan protein seluler (enzim) dan DNA ( Mitokondria dan
nucleus). Penggunaan formalin dalam makanan sangat membahayakan kesehatan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini tergantung pada dosis dan lama
paparannya dalam tubuh. Beberapa efek
negatif jangka pendek akibat paparan
formalin antara lain adalah terjadidinya iritasi pada saluran pernafasan dan
pencernaan, muntah, pusing. Pengaruh jangka panjang dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan pada hati, ginjal, jantung, limfa dan pancreas serta
terjadinya proses penuaan.
Bahaya
Formalin Terhadap Kesehatan
- Jika terhirup dapat menimbulkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas, nafas ppendek, atau kanker paru- paru.
- Jika terkena kulit, dapat menimbulkan
kemerahan, gatal, dan kulit terbakar.
- Jika terkena mata, menjadi kemerahan,
gatal, mata berair, kerusakan mata, dan kebutaan.
- Jika tertelan, menyebabkan mual,
muntah, perut perih, diare, sakit kepala, gangguan jantung, kerusakan
hati, kerusakan syaraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, dan
kematian.
Menditeksi Makanan yang mengandung Formalin secara
Fisik
- Ayam potong berwarna bersih, awet,
tidak mudah busuk
- Ikan basah tidak rusak sampai 3 hari
pada suhu kamar, insang berwarna merah tua tidak cemerlang, bau formalin
menyengat.
- Ikan asin tidak rusak sampai lebih
dari 1 bulan, warna ikan putih bersih, tidak berbau khas ikan asin.
- tahu, berbentuk bagus, kenyal, tidak
mudah hancur, awat hingga lebih dari tiga hari, bahkan lebih dari 15 hari
pada suhu dingin ( dalam lemari es), bau menyengat khas formalin.
- Mie basah biasanya lebih awet sampai
2 hari pada suhu kamar, rasa kenyal.
- Bakso tidak rusak sampai 5 hari, mempunyai tekastur kenyal
seperti karet.
Uji cepat untuk mengetahui adanya kandungan formalin dalam makanan, dengan
melakukan larutan Uji formalin (FMR)
produksi BioChem.
Borak
Borak nama kimianya adalah sodium
tetraborat deksahidrat. Senyawa ini bersifat sedikit larut dalam air dingin,
sangat larut dalam air panas. Mempunyai sifat fisik : tidak berwarna (putih),
dalam bentuk kristal dan powder (tepung halus).
Penggunaan
Dipakai sebagai antiseptik
(penghapus hama), bahan pembersih,pelunak air, zat antikarat, sebagai bahan solder, bahan gigi palsu,
disalahgunakan sebagai pengawet makanan.
Bahaya Borak terhadap kesehatan
Bersifat toksik (racun)
untuk semua sel dan jaringan tubuh termasuk ginjal, dapat menimbulkan radang
pada saluran pencernaan, degenerasi atau pengecilan hati, Odema/ pembegkaan
pada otak, penimbunan cairan pada organ tubuh.
Tanda- tanda kerucunan borak
Badan lesu, berat badan
turun, sering muntah- muntah, diare ringan, pada kulit timbul bercak- bercak, rambut rontok, kejang- kejang dan anemia.
Borak merupakan senyawa
yang bisa memperbaiki tekstur makanan, sehingga menghasilkan tekstur dan bentuk
yang bagus, misalnya bakso dan krupuk. Bakso yang menggunakan borak, memliki
kekenyalan khas , berbeda dengan bakso yang kandungan dagingnya tinggi .
Uji adanya kandungan borak pada makanan secara mudah dan cepat dengan
menggunakan larutan Reagent BMR produksi BioChem.
Bahan Pewarna Berbahaya
Pemakaian zat pewarna
dalam makanan, bukan merupakan hal yang baru. Sudah beberapa abad manusia
menggunakan pewarna alam. Tetapi setelah ditemukannya pewarna sintetis pada tahun 1980, pewarna buatan banyak
dipakai untuk pewarna makanan.
Pewarna yang dilarang
Meliputi Rhodamin B (warna
merah), auramin ( Warna kuning), methyl violet ( warna ungu), melachit green (warna
hijau), dan Bismark brown (warna coklat). Semua pewarna berbahaya bersifat
larut dalam minyak ( petrolium) bersifat
berbahaya bagi tubuh.
Bahaya perwarna berbahaya terhadap kesehatan
Banyak penelitian
menunjukkan bahwa perwarna berbahaya bersifat karsinogen, artinya dapat
mendorong timbulnya kanker pada tubuh, terutama kanker
hati dan ginjal.
Uji adanya kandungan pewarna berbahaya
dalam makanan dan minuman bisa dilakukan dengan menggunakan reagen Uji
zat warna berbahaya ( CMR) produksi BioChem.
Uji adanya
unsur Yodium pada Garam
Yodium
(I) adalah salah satu unsur mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kekurangan unsur yodium, khususnya pada bayi dan anak- anak, dapat menyebabkan
gangguan perkembangan otak, menurunnya tingkat
kecerdasan (IQ) sekitar 13 point, pertumbuhan terlambat (Kerdil/ kretin) dan tumbuhnya benjolan pada batang leher
(gondok/goiter). Sumber Yodium banyak diperoleh ikan dan rumput laut, yang paling murah bisa diperoleh dari garam yang
ditambahkan unsur yodium (Yodisasi)/ garam berIodium, tetapi tidak semua garam
beryodium ternyata tidak mengandung yodium, karena pemalsuan. Uji untuk
mengetahui kandungan yodium secara muda dan cepat, bisa menggunakan reagent
Yodium Main Reagen (YMR) produksi BioChem.
sumber : http://chanif.lecture.ub.ac.id/
gambar 2 : http://pkmsungaiayak.wordpress.com